Belajar memahami

Liburan panjang semester kali ini saya manfaatin buat belajar memahami segala yang sebenarnya sering sekali terjadi di hadapan saya, yang selama ini saya biarkan lewat begitu saja karena merasa tidak punya waktu untuk memahaminya. Nah libur panjang selama kurang lebih 3 bulan ini saya coba untuk memahami berbagai masalah dari mulai pertemanan, persahabatan, cinta #preett, sampai dengan kehilangan #fufufufufu. Berikut adalah hasil pemahaman saya tentang yang demikian.

#Pertemanan.

Setiap orang punya pandanagan sendiri soal pertemanan. Saya harus akui, dalam dunia pertemanan, saya mungkin bukan teman yang terbaik. Tapi sebagai teman saya ini cukup bisa diandalkan, ya meskipun kerap kali saya melupakan hal penting macam tanggal ulang tahun atau detail lain yang sering dianggap sebagai komposisi utama dalam menjaga pertemanan. Saya ini sudah menyatakan bahwa diri saya ini sebagai teman untuk seseorang, dan saya mencoba bertanggung jawab atas predikat itu. Berusaha untuk siap membantu setiap teman ada pada posisi kesulitan, mencoba hadir ketika mereka butuhkan. Namun seleksi alam membuat jumlah teman saya mengerut, ya saya mampu sekali meinggalkan mereka yang bersikap mendorong kita untuk menjauh, mereka yang hanya maunya dibantu, mereka yang mudah marah ketika saya benar-benar tidak bisa ada saat mereka butuh saya. Padahal mereka mampu lupa ingatan sama saya saat mereka punya teman baru yang lebih baik. Saya beri mereka predikat teman palsu. Dan saat ini saya punya banyak teman tapi palsu.

#Persahabatan.

Tidak gampang buat saya untuk menjalin hubungan persahabat dengan seseorang, saya suka merasa tidak pantas untuk menjadi seorang sahabat, sepanjang umur saya sampai saat ini saya cuma punya satu sahabat. Saya mencoba bertanggung jawab sekali atas predikat luhur ini, bagi saya persahabatan tidak melulu harus dipupuk intensitas perjumpaan. Saya saja dengan sahabat saya hampir tidak pernah berjumpa, kita memupuk bersahabatan hanya dengan saling sapa via telepon, disini kita saling berusaha selalu sedia mendengarkan cerita memberikan jalan keluar setiap masalah yang tengah dihadapi. Saya harus akui, konsep persahabatan seperti ini sebenernya tidak mudah dijalani, karena jarak dan aktivitas yang berdeda mau tidak mau akan merenggangkan hubungan persahabatan. Itu yang sedang saya alami.

#Cinta #preett.

Masalah sinkronisasi hati dan pikiran, sebenernya ini masalah yang tengah melanda sahabat saya yang akhir-akhir ini coba saya pahami. Sahabat saya memang tidak pernah secara gamblang mengungkapkan apa yang dia rasakan, karena baginya itu bukan hal yang mudah, saya bisa pahami itu, ini asumsi saya ya, kalau hati dia sebenarnya ingin seseorang itu tetap ada di hatinya, namun tidak dengan pikiran dia. Karena dia berpikir bahwa seseorang itu tidak akan bisa membahagiakan dia, meskipun dia punya seabrek cinta dan segudang sayang. ya intinya dia mulai mengganti yang dipikiran tapi tidak disertai dengan mengganti yang mendiami hatinya. tidak sinkron antara hati dan pikiran.

Menurut pemahaman saya yang belum pernah menjalin hubungan serius dengan seseorang ini sebenernya tidak perlu ditanggapi. #ehm. Saya ini manusia yang tidak percaya kalau rasa cinta itu adalah sesuatu yang bisa bertahan selamanya, untuk bisa sayang hanya pada satu orang saja sampai akhir itu hal yang dibentuk oleh komitmen. Jadi sebuah hubungan itu tidak bisa didasarkan hanya pada rasa cinta dan sayang saja, karena dua rasa itu kapan saja bisa hilang.

Disini yang tengah saya coba pahami bahwa dalam sebuah hubungan serius, cinta bukanlah komponen utamanya, melainkan komitmen yang disertai tanggung jawab dan setia, itu yang terpenting. Ketika kalian memutuskan untuk membangun hubungan yang serius menuju satu tujuan dan impian, cinta itu hanyalah komponen pelengkap, kalau hubungan kalian disandarkan pada cinta, yakinlah sangat sulit untuk mempertahankan hubungan sampai akhir. Yang terpenting kamu memerlukan iman dan ilmu untuk menjalaninya. Jadi selamat berproses ya :)

#Kehilangan.

Saya mulai paham kalau kita hidup memanglah untuk belajar menemukan dan kehilangan, dan menemukan kembali dan seterusnya. Selamat belajar :)

Share Facebook Twitter WhatsApp