Sapa #3

Masih untuk kamu, inspirasiku.

Selamat pagi
Bagi sebagian orang yang entah dibelahan bumi sebelah mana, mungkin sekarang sudah siang, tapi dibelahan bumi yang aku pijak masih pagi, entah di bumimu masih pagi kah ?, kalo boleh aku tebak bumi yang kau pijak jelas bagimu masih pagi kan ? kau saja belum bangun, mungkin matahari tak tega menyelinap ke kamarmu dan membangunkanmu yang seperti kebo kalo tidur. 

Biasanya aku tak pernah jauh dari telepon genggam, menanti suaramu yang muncul dari benda canggih itu sebagai pengganti pelukmu. Tapi pagi ini rupanya pulas sekali tidurmu, apa kepalamu masih sakit seperti apa yang kau keluhkan semalam? ah, semoga setelah kau bangun nanti sakit itu sudah lenyap.

Tadi aku sempat ingin menekan tombol angka pada telepon genggamku untuk membangunkanmu, tapi aku urungkan niat, biar kau bangun oleh sinar matahari yang menerobos paksa ke kamarmu, menyapamu dengan hangat. Hmm, atau hujan sedang memukul atap kamarmu hah? lantas kau asyik memejam di bawah selimutmu? 

Ah aku ingin kau balas tulisanku ini, tapi aku tahu kau malas menggerakan jemarimu untuk sekedar menulis. 

Aku adalah kata yang menyandang predikaat rindu.

Salam dan peluk!

Comments

Post a Comment