Dasar siluman!!! adakah sebutan yang lebih pas selain siluman untuk orang yang sarapan di Palembang, makan siang di Yogyakarta dan makan malam di Kebumen.
Marta
Temala wanita berdarah Sumatera yang telah menjelma menjadi siluman
ular putih hahahaha, jadi ceritanya begini, di suatu hari di luar
kesadaran, saya berbincang dengan siluman via telepon dan mengucap janji
akan mengajak siluman untuk mendaki sebuah gunung di Jawa Tengah. Dan
setelah beberapa tahun berlalu ketika saya pun mulai lupa dengan janji
yang saya ucapkan, si siluman menagih janji saya bahkan saya harus
membayarnya tunai nggak boleh diangsur, maka dengan mantap saya jawab
"YA, lihat nanti".
Adakah
niat ingkar janji? oh pantang bagi saya alumni taman bermain RA-Alhuda
untuk ingkar janji, maka diputuskan pada tanggal 23 April 2017 kemarin
untuk kami mendaki Gunung Prau yang letaknya ada di Dieng, Wonosono Jawa
Tengah.
Lika
liku perjalanan dimulai sejak Jum'at 21 April 2017, meski siluman baru
akan tiba di Jogja pada Sabtu pagi tanggal 22 April 2017, saya putuskan
untuk ke Jogja pada Jum'at siang demi sebuah tiket nonton film Fast and
Furious 8 yang susah banget dapetinnya apalagi akhirnya geratisss duh
mana bisa dilewatkan begitu saja, dosa saya nih. Malemnya saya nonton
sama temen yang tiba-tiba bak malaikat di mata saya karena rela cariin
tiket dan nemenin makan, terima kasih ya Arfiah.
Sabtu
pagi pukul 10.00 WIB saya sudah siap siaga di bandara untuk menjemput
siluman, setelah bertemu kita lanjut cari tempat makan, selesai makan
siang kita lanjutin perjalanan ke kebun buah Mangunan yang ada di
Imogiri Yogyakarta, nggak teralu asyik karena di pikiran kita cuma ada
puncak Prau. Sorenya kita lanjut perjalanan ke Kebumen, untuk makan
malam.
Minggu
pagi 23 April 2017 kita packing buat ke Dieng, Wonosobo, perjalanan
makin seru karena kita dari Kebumen ke Dieng pakai armada motor, dengan
mengajak sang suhu mendaki leader kita Mas Budi dan Mas Imbo.
Perjalanan sedikit kacau saat hujan turun padahal kita hampir sampai
tujuan. Sore sekiar jam 15.30 WIB kita sampai di basecamp Gunung Prau
yakni Patak Banteng. Meski gerimis mengguyur tapi tak mematahkan
semangat kita buat mendaki, setelah tiket retribusi kita kantongi kita
mulai mendaki sekitar pukul 17.00 WIB dan jam 20.00 WIB resmi kita
sampai puncak Prau dengan gembira ria, setelah tenda berdiri, logistik
mulai kita habisi mengobrol sebentar sampai rasa kantuk dan dingin
memaksa kita masuk tenda menyatu dengan sleeping bag masing-masing.
Tengah malam ada salah satu anggota ranger/penjaga gunung menyambangi
tenda kita untuk menginstruksikan besok pagi sebelum jam 08.00 WIB semua
pendaki harus turun karena puncak Prau harus steril serta memberi info
kalau siangnya habis ada pendaki yang tersambar petir, kaget dan sedih
mendangar informasi itu. Tanpa banyak mengambil gambar saat sunrise
muncul kami packing untuk turun.
Siang
tanggal 24 April 2017 kita udah sampai Kebumen, dengan kondosi pinggang
nyaris patah, kaki udah pegel banget, saya dan siluman masih harus
lanjut perjalanan ke Jogja karena paginya adalah penerbangan siluman
balik ke asalnya. Malam kita sampai di Jogja, muter cari hotel sempet
menikmati malam di kopi jos tugu, capek yang nyenengin. Paginya nganter
ke bandara. Liburan yang singkat tapi asyik.
*Kejadian
yang tidak menyenangkan seperti terlanjur parkir jadi kita lari dari
terminal A ke terminal B di bandara nyaris ketinggalan pesawat saya skip
demi pencitraan semata*
Setelah
liburan berakhir dan ternyata ada beberapa barang receh tapi berharga
yang dibawa pulang sama siluman diantaranya : Kemeja warna biru,
earphone, sepasang kaos kaki, dua buah masker, dua buah cepuk unik.
Tengah saya upayakan meminta pertanggungjawabannya segera.
TERIMA KASIH SILUMAN ULAR PUTIH. |