Benar dan tidaknya data yang telah dipaparkan oleh akun twitter Ananda Sukarlan ini saya sendiri tidak tahu, tapi saya sendiri menyadarinya sebab kebanyakan dari kita lebih suka main medsos ketimbang mambaca. Tapi pas buka medsos kita kan baca juga, baca status yang diposting orang lain, itu bedaaaaaaa kisanak. Yang dimaksud adalah minat baca buku kita yang ada di urutan no. 2 paling bawah.
Lantas apa sih penyebabnya? saya nggak mau pukul rata semua orang Indonesia males baca ya, tapi saya bisa melihat dari likungan sekitar. Menumbuhkan hobi baca seseorang umumya dilakukan sejak orang itu masih kecil, dan tentu peran orang tua dalam hal ini jadi yang terpenting, ketika anak-anak mulai sekolah dasar dan keingintahuannya meningkat, dari sekolahpun dibekali tugas saat mereka mulai bingung dan bertanya kepada orang tuanya atas tugas dari sekolah, bukannya disuruh membaca buku pelajarannya eh si anak malah disuruh untuk mencari jawaban atas tugasnya di eyang google sumber jawaban dari segala pertanyaan. Alih-alih membelikan buka yang bisa meningkatkan pengetahuan anak serta menumbuhkan hobi baca anak, ini malah dibelikan handphone plus kuotanya.
Kan tidak semua anak bijak dalam menggunakan gadgetnya, tidak sedikit loh anak SD sekarang yang udah pada punya akun facebook dan mempromosikan PIN BBM-nya dan di profil akun facebook mereka pada kolom hobi jarang sekali yang mengisi hobi membaca, hobinya pada mendengarkan musik, jalan-jalan dan ada yang mengisinya dengan hobi online. Kalau online sudah menjadi hobi mereka akan lebih sering pegang gadget ketimbang buku-bukunya. Lebih-lebih anak SMP dan SMA yang kebetulan prestasinya kurang mereka tidak berlomba memperbaiki prestasi ini malah pada sibuk mendominasi beranda facebook dengan memajang nama serta setatus alay ala mereka. Tragis.
Dan mereka yang sedang menyandang status mahasiswa, yang patutnya mereka sedang rakus membaca buku, bahkan buku apa saja yang bisa menambah wawasan mereka, karena tidak harus dari buku pelajaran tapi kita bisa mengambil pelajaran dari buku apa saja yang kita baca. Tapi kenyataannya tidak sedikit orang di sekitar saya yang statusnya mahasiswa tapi malas membaca. Nggak usah buku perkuliahan, novel saja mereka males, mereka lebih suka membaca cari di google yang bahkan sumbernya saja kadang tidak jelas, terus kemudian mereka meyakininya terus dishare menyebarkan ketidakjelasan. Tante kasih tau ya dek, "membaca itu membuka jendela dunia, camkan itu". "Udah tauuuuuu tanteeee". Kalau udah tau ya Iqro (bacalah). Tente ketekin satu-satu nanti.
Kalau buat saya buku itu penting tapi kuota juga gak boleh kehabisan HAHAHAHA, karena minat baca tinggi tapi daya beli buku rendah maka saya lebih sering meminjam buku milik teman yang hobi beli buku dari pada membacanya, atau meminjam di perpustakaan daerah. Membaca bukunya lancar kuotanya juga aman :d.
Ingat tidak harus buku pelajaran, kita tetap bisa mengambil pelajaran dari buku apa saja. Membacalah paling tidak satu bulan satu buku.
Comments
Post a Comment