Hoolaaaaa!!!
Lama banget gak posting ya, iyee si empunya blog lagi males nulis. Tapi tenang, tidak dengan kali ini.
Kemarin tangal 25 sampai 27 Mei, delapan pasang kaki melakukan pendakian ke gunung merbabu, buat saya sendiri ini pendakian ke-2 kalinya ke gunung merbabu, meskipun pada pendakian pertama rasanya dibikin kapok, tapi yang namanya pendakian itu kalau lagi proses emang suka ngerasa kapok, dan sesumbar gak akan lagi yang namnya naik gunung, tapi kalau udah nyampe puncak, yang namanya capek, namanya pegel-pegel itu sirna seketika, terbayar lunas semua dengan pemandangan yang gak akan pernah kalian dapet kalau gak melakukan pendakian :p . Dan hati-hati sekalinya kamu mencoba mendaki gunung, dan dengan selamat nyampe rumah lagi, niscaya kamu akan kecanduan.
Setiap gunung punya keindahan yang beda-beda, itu kenapa saya selalu penasaran sama gunung-gunung yang lain yang belum saya daki. Selain keindahan yang beda-beda, medannya pun udah pasti beda, kalau merbabu saya suka, selain gunungnya yang gak terlalu tinggi yaitu cuma 3142 MDPL , medannya pun gak terlalu susah kok.
Setiap gunung punya keindahan yang beda-beda, itu kenapa saya selalu penasaran sama gunung-gunung yang lain yang belum saya daki. Selain keindahan yang beda-beda, medannya pun udah pasti beda, kalau merbabu saya suka, selain gunungnya yang gak terlalu tinggi yaitu cuma 3142 MDPL , medannya pun gak terlalu susah kok.
Sesungguhnya puncak itu bukanlah tujuan utama seorang pendaki ecek-ecek seperti saya ini, melangkahkan kaki dengan santai, menikmati sejuknya udara gunung, melepaskan beban pikiran dan menikmati wangi aroma edelweis, semua itu alasan saya selalu ingin mendaki setiap ada kesempatan.
Kebetulan pendakian kemarin saya bareng sama temen paling kece Si Hary sama Nungky.
nungky & hary |
Makan bareng dengan nasi yang dimasak tidak terlalu matang, dengan mendoan ala kadarnya, sayur yang dimasak setangah mateng, semua dicampur jadi satu, di ratain di atas kresek, kita makan bareng-bareng, berasa di barak pengungsian deh. Tapi sensasinya luarrrrrrrr biasa.
Yang lain asyik foto, saya mah cepet-cepet makan, bukan rakus bukan, tapi keburu dingin, kan gak enak. Soalnya masakan sepanas apa pun, dalam waktu kurang dari 5 menit, bisa langsung dingin banget.
Yang ini waktu saya sama yang lainnya baru nyampe puncak kenteng songo, puncak tertinggi dari merbabu. Ritual kalau baru nyampe puncak wajib tiduran sambil mejemin mata, barang 5 menit aja deh, itu ritual wajib saya.
Berfoto dengan pendaki yang lain, selalu jadi hal yang menyenangkan, dapet kenalan baru, dapet temen baru,
Ini saya gabung dengan pendaki dari Solo dan Jakarta.
Ini waktu kita-kita pada turun dari puncak, udah mulai lemes, kabut juga udah mulai naik, jarak pandang berkurang, perlu sekali kehati-hatian.
Batu-batu gede ini yang selalu sukses bikin kita-kita selalu ingin berenti jalan, dan duduk santai, iya jelas ngerusak jadwal banget deh, umumnya tu 3 jam lama perjalanan menuju puncak, karena banyak duduk setiap ngeliat batu gede, jadinya kita memakan waktu sekitar 4 jam deh.
Ini pas kita udah mau pulang, lagi nunggu angkutan umum, yang lama banget datengnya. Muka-muka udah pada pengen banget nyampe rumah, dan ngendus-ngendus kasur.
Sebuah pendakian mampu membuat saya semakin rendah hati.
Karena saya sangatlah menyadari kalau saya ini hanya bagian kecil dari indahnya Dunia yang Tuhan ciptakan.
Saya menjadi sangat mudah jatuh cinta pada bumi ini, dan senang bisa berkesempatan menuliskan perjalanan saya sendiri :)
Ini pas kita udah mau pulang, lagi nunggu angkutan umum, yang lama banget datengnya. Muka-muka udah pada pengen banget nyampe rumah, dan ngendus-ngendus kasur.
Sebuah pendakian mampu membuat saya semakin rendah hati.
Karena saya sangatlah menyadari kalau saya ini hanya bagian kecil dari indahnya Dunia yang Tuhan ciptakan.
Saya menjadi sangat mudah jatuh cinta pada bumi ini, dan senang bisa berkesempatan menuliskan perjalanan saya sendiri :)
Comments
Post a Comment