Lama aku terlamun,
Aku berfikir tentang ini itu yang kesemuanya memberatkan
fikiranku,
Titik didihnya panasi otak dinginku..
Salah satunya membuatku semakin terengah-engah untuk
berbalik mengenang kebelakang..
Kadang aku menyesal,
Telah lama aku pahat, telah lama aku bangun dengan tiap
detil pondasi pilihannya yang menurutku sudah teramat terbaik..
Namun,
Begitulah rumah,
Jika telah lama tak dihuni, maka pondasinya goyang, bahkan
tak sedikit yang keropos hingga roboh..
Itulah gambaran 'rumah hangatku' saat ini..
Selama ini, aku telah percaya bahwa sanya, tak harus dihuni
rumah itu akan tetap hangat, bahkan mampu pancarkan hangatnya disetiap relung
hati para penghuninya yang berjauhan, sehingga 'kita' akan selalu merasa saling
memiliki 'sahabat'..
Namun kian lama, ternyata sang penghuninya jualah yang siram
kehangatannya hingga padam..
Kini aku pasrah..
Tak pernah aku sesali memiliki kalian sebagai sahabat, namun
yang aku sesali jika perjalanan kita bersama terhenti, maka tak harus
persahabatan kita pupus sampai di perhentian terakhir..
Rasakanlah tiap tangis dan tawa yang telah kita alami
bersama, tiap rangkulan emosi yang selalu terpecahkan oleh tangisan sayang,
lalu rekam di memori, dan letakkanlah pada ruang kosong dalam palung hati, maka
ia akan muncul kepermukaan disaat-saat kita saling merindukan..
Dan jujur.. Saat ini aku rindu kalian
Kalian yang dulu..
---buat siapa ajalah yang sayang sama aku---
Sebuah karya : Sukma widya rahayu
Comments
Post a Comment