Sapa #2

Teruntuk Tate, penguasa isi kepalaku.

MAAF!

Aku menuliskannya dengan huruf besar agar kau tahu betapa aku merasa bersalah padamu dan tanda seru yang kujadikan saksi betapa aku telah memukuli egoisku, karena ia membuatmu susah. Tolong bentuk lengkung pelangi dari bibirmu dengan senyum agar egois itu hilang dengan ampunmu :'(

"Kau paket lengkap yang diciptakan Tuhan untukku".

Ya begitu caraku bersyukur telah mengenalmu, perkenalan kita yang unik, entah apa yang mendorongku untuk menambahkan kau kedaftar temanku di facebook dulu, kau ingat itu kan ? mungkin malaikat membisiki telingaku saat itu. Ah ini mesin waktu di otakku sedang bekerja, mengingat-ingat dulu kita menggenangi beranda tanpa jeda. Untuk saling sapa, dan lebih banyak canda.

Sudah-sudah, geli rasanya mengingat dulu awal kita kenal, ha ha ha. . .sekarang kau candu dengan saapan jemariku ini, mungkin karena kau bisa membacanya sewaktu-waktu ya ? bahkan saat aku sudah tiada nanti.

Oh, Tate . . .kau tahu saat aku yang tanpa sayap ini mendarat di bandara ajaib bukan ? hi hi hi, saat itu adalah hari yang paling hangat dan manis. Aku menjejali udara dengan ucapan terima kasih, kau dan teman-temanmu sudah menyediakan waktu untuk menjemputku. 

Aku lagi-lagi meminta ampunmu, hidupku sudah banyak menyusahkanmu, merenggut banyak waktumu hanya untuk sekedar mendengarkan keluh kesahku. Jika kau tengah dilanda bosan karenanya, bilang saja jangan ragu. Aku kan berhenti!.

Tunggu sapaan jemariku berikutnya ya, kamu suka itu kan ? :p

Akhir kata; Senyum yang banyak ya :)

Comments